Rest Area Sungai Gemuruh
Konsep rancangan arsitektur Musholla Sungai Gemuruh ini mengadopsi gaya arsitektur Surau Tuo Minangkabau.
Menghadirkan kembali sosok Surau tradisional diharapkan dapat merepresentasikan identitas arsitektur lokal dan tatanan budaya masyarakat asli minangkabau pada masa lampau, sehingga memberi pengaruh terhadap ruang imajinasi, psikologis dan perilaku wisatawan yang datang berkunjung ke Rest Area Sungai Gemuruh.
Seiring dengan mempersiapkan destinasi wisata di kawasan Mandeh sebagai Destinasi Wisata Halal dengan tema
“Pariwisata Basandi Adat, Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.” Rancangan Arsitektur bergaya Surau Tuo di Kawasan Mandeh ini merupakan sebuah himbauan untuk kembali ke Surau dan juga menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap arsitektur tradisional Minangkabau.
Disamping itu, rancangan Mushola Sungai Gemuruh ini merupakan sebuah kampanye pelestarian budaya dan arsitektur minangkabau yang dewasa ini mulai ditinggalkan (terutama untuk rancangan Masjid / Musholla). bangunan Musholla ini sebagai reminder bahwa kita sebenarnya memiliki rancangan tempat ibadah yang original dan memiliki kearifan lokal yang kaya akan makna.
Layout bangunan musholla ini di desain persegi dengan ukuran 6x6 meter. Dinding bangunan miring dan mengembang keatas mengikuti bentuk asli Surau Tuo. Desain atap tiga tingkat meruncing ke atas merupakan ciri khas arsitektur surau tradisional minangkabau. Yang membedakan bangunan mushola Sungai gemuruh ini dengan surau tuo yang asli adalah sistem strukturnya. Struktur bangunan dibuat dari beton bertulang tanpa tiang penyangga atap di tengah – tengah ruangan agar Jemaah lebih leluasa beribadah di dalam musholla.